Senin, 14 April 2014

BUNDA


PERJALANAN HIDUPKU
Bismillahirrahmanirrahim ….

Kutuliskan semua kata-kata yang ada di dalam hati dan pikiranku kan ku rangkai menjadi sebuah cerita yang mungkin menarik dan bisa dinikmati oleh semua orang yang ingin membaca..Sedikit berbagi, cerita ini adalah tentang kehidupan keluargaku dan kehidupanku yang penuh dengan kesedihan dan kebahagiaan dari dulu sampai sekarang ini.
Perkenalkan namaku ASEP HILMIL IRFAN aku dilahirkan di kota yang sangat kecil tetapi bagiku meskipun kota itu kecil tetapi kota itu sangat indah dan asri serta masih alami dengan pepohonan yang indah sehingga suasana nya menjadi segar, kota itu yaitu kota kuningan tepatnya lagi aku dilahirkan pada tanggal 05 Mei 1995. Aku mempunyai satu ibu, satu ayah, dan juga satu saudara laki-laki, aku sangat bahagia sekali bisa terlahir kedunia ini dan bisa menikmati ke indahan alam semesta yang diciptakan oleh Allah SWT, tetapi tanpa ibu dan ayahku aku tidak mungkin terlahir kedunia ini, ibu yang menjagaku selama Sembilan bulan dengan penuh kesabaran, kasih sayang, dan pengorbanan. Serta, ayahku yang slalu membanting tulang bekerja mencari nafkah demi menghidupi keluargaku dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan. Suatu pengorbanan penuh yang diberikan oleh kedua orang tuaku ini.
Kasih sayang yang diberikan oleh kedua orang tuaku tak terasa aku berumur dua tahun dan aku waktu kecil tinggal di desa kecil namanya kota rancah mungkin kalian tidak mengetahui desa ini karena desa ini sangat terpencil masih di kelilingi dengan pepohonan yang besar , desa ini terletak di kota ciamis jawa barat. Ketika aku berumur 2 tahun ternyata ibu aku sedang mengandung saudara laki-laki aku ,setelah Sembilan bulan ibu aku melahirkan saudara laki-laki aku dan di berinama FAJAR WAHID NUGRAHA allhamdulilah adiku lahir dengan selamat, tak lama setahun setelah kelahiran adiku ternyata ayahku meninggal dunia aku tak tahu penyebabnya karena apa karena waktu itu aku masih berumur antara 3-4 tahun jadi aku tidak tahu apa-apa tetapi ibu aku cerita bahwa ayah aku meninggal karena sakit tapi ibu aku tidak menceritakan penyakitnya itu apa, hal itu mungkin sangat menyedihkan sekali buat keluargaku terutama pada ibu aku mungkin ibuku harus berjuang sendiri membesarkanku. Tak lama setelah itu ibu dan aku serta adiku pindah ke kota kadugede ke rumah nenekku , sekarang aku tinggal bersama nenekku dan nenekku membesarkanku sedangkan ibu aku sedang mencari pekerjaan dan adiku di bawa oleh uwa (kakaknya ayah aku yg sudah meninggal) ke Jakarta adiku di besarkan oleh uwaku sementara aku sama nenekku. Setelah itu nenekku membawa aku ke bibiku dia mempunyai asrama atau sering disebut dengan yayasan nama yayasan itu yaitu yayasan siti Fatimah, aku dimsasukan ke yayasan itu ketika aku berumur 7 tahun dan sudah masuk sekolah dasar , awalnya aku tidak betah tinggal di yayasan aku selalu minta pulang ke bibiku tapi bibiku melarangku untuk pulang.
Satu tahun sudah aku tinggal di yayasan sekarang aku berumur 8 tahun kelas 2 sekolah dasar, ketika semester 2  ternyata ibu aku sudah menikah lagi dengan orang bandung dan aku keluar dari yayasan terus aku tinggal di bandung bersama ayah tiri aku tapi tak lama aku tinggal di bandung ya sekitar 5 tahun kemudian bibiku yang di kuningan memintaku untuk tinggal bersamanya lagi di yayasan terpaksa aku kembali lagi ke kuningan dan tinggal lagi di yayasan.


          Ketika aku tinggal di yayasan aku merasa sangat berbeda sekali, setiap hari bibiku selalu mengajariku tentang agama dan juga mengajariku tentang arti kehidupan, aku masih ingat ketika aku mau berangkat sekolah bibiku mengajariku berdoa sebelum bepergian dan dia memberiku uang jajan 750 perak aku sangat bahagia sekali karena waktu dulu 750 perak itu sangat besar nilainya bisa beli makanan ringan dan ciki-cikianlah.
Ketika sekolah dasar aku termasuk orang yang biasa saja disekolah tidak pintar dan juga tidak bodoh, tetapi ya nilai aku lumayan besar-besar juga, aku pernah mendapatkan ranking 3 di kelas ketika aku kelas 4, juju raja ya waktu SD aku itu orangnya putih juga gemuk beda sekali dengan sekarang, ya mungkin ini adalah factor waktu masih SD aku sering sekali bermain bareng temen-temen entah itu maen layangan, sepakbola,bersepeda, wah pokoknya hamper semua permainan pernah aku coba ,hampir tiap hari aku itu berangkat pagi sekolah dan setelah sekolah bermain sampai sore kira-kira pulang main itu jam 6 sore,, wah pokoknya aku waktu kecil sering sekali kena marah sama bibiku , ya namanya juga anak kecillah abis di marahin tapi malah ngulang lagi.
Bibiku merawatku dengan kesabaran dan pendidikan yag tak ada henti-hentinya dia berikan kepadaku dengan alasan supaya aku menjadi anak yang soleh  dan berguna bagi orang lain. Aku merasa  sangat bahagia sekali tinggal bersama bibiku, tak lama kemudian aku mendapatkan berita buruk bahwa nenekku meninggal dunia ,ini sangat membuatku merasa sedih karena orang-orang yang aku cintai telah tiada tanpa aku memberikan kebahagiaan kepada mereka (ayah,nenek), aku hanya bisa pasrah kepada allah karena ini sudah takdirnya aku hanya bisa mendoakan mereka mudah-mudahan mereka diberikan tempat yang baik disisi allah dan diampuni semua dosa-dosanya. Amin J
Sekarang aku hanya punya ibu dan bibiku yang merawatku sekarang ini, adiku tidak ada kabarnya selama ini.
         


Waktu demi waktu semakin berlalu tak terasa aku sudah menginjak umur 13 tahun dan alhamdulilah aku masuk Sekolah Menengah Pertama favorit di kuningan yaitu SMPN 7 KUNINGAN , ketika aku mulai menginjak dewasa arti kehidupanku mulai aku rasakan , aku mulai ingat ayah dan ibuku serta adiku karena selama aku di yayasan sampai SMP aku jarang bertemu lagi dengan keluargaku terutama ibuku paling aku pulang 1 tahun 2 kali ketika liburan semester dan ketika hari raya idul fitri itu juga aku tidak lama berada di rumah bersama ibuku paling 3-4 hari dirumah.
Tapi waktu itu aku belum terlalu memikirkanya lagi ,aku masih terbawa oleh masa-masa SMP  mengisi hari-hariku dengan bermain bareng temen-temen SMP, singkat cerita ketika aku kelas 3 SMP dan mau perpisahan SMP orang tua murid di suruh hadir ke acara perpisahan ,aku mencoba meminta ibuku untuk hadir ke acara perpisahan tetapi ibuku tidak bisa dan ya terpaksa aku tidak ada perwakilan orang tua sementara temen-temenku datang ke acara perpisahan bersama orang tuanya , aku hanya bisa diam dan menerimanya aku berpikir mungkin ibu aku sedang sibuk dengan pekerjaanya. J tapi kemudian aku mulai teringat lagii dengan keluargaku hatiku bertanya , kenapa ibuku tidak menyempatkan wktunya untuku hanya sehari saja untuk hadir di acara perpisahan ini? Hatiku mulai merasa sedih kembali dan hidupku mulai di baying-bayangi keluargaku lagi yang sudah lama tak bertemu.
         


Hari demi hari telah berlalu kemudian aku masuk MAN (Madarasah aliyah negeri), tadinya aku mau masuk SMK cuman bibiku melarangnya karena biayanya mahal dan pendidikan agamanya kurang.
Aku hidup ketika di MAN sangat sederhana sekali, bibiku tidak bisa membelikanku celana seragam  bibiku minta ke anak-anaknya, dan aku memakai baju seragam yang waktu aku SMP lumayan masih bagus, bagiku itu sangat menyedihkan L. Tapi aku jalani dengan senang hati dan sabar ,bibiku selalu mengingatkanku bahwa kalau orang sabar itu di sayang Allah dan hidup itu harus prihatin dan seadanya.
jujur saja ketika aku mulai dewasa hatiku dan pikiranku slalu kepikiran ibuku terus ,hingga suatu hari aku bertanya kepada ibu saya “mah kapan aku bisa berkumpul dengan keluarga kita lagi?” ibuku hanya menjawab “sabar aja a”. hanya kata-kata itu saja yang slalu ibu aku ucapkan dan ternyata aku mendapat kabar bahwa ibu aku telah menikah lagi dan sekarang aku mempunya ayah tiri yang ke dua karena dengan ayah tiri yang pertama telah cerai.
Aku mencoba menerima semua kenyataan ini aku hanya bisa berdoa semoga segala yang aku jalani adalah hal yang terbaik.
Oh iya ketika aku SMA aku hanya diberi uang buat ongkos saja 4000 tiap hari aku tidak suka dikasih uang buat jajan ya karena keterbatasan bibiku jadi dia hanya bisa memberikan seadanya. Tapi ketika aku mulai dewasa ibuku mulai sedikit memperhatikanku dia selalu memberiku uang sebulan 200 ribu, alhamdulilah J.
Kadang kalau bibiku tidak punya uang buat ongkos, aku suka berangkat ke sekolah  dengan berjalan kaki, sekolahku lumayan jauh aku suka berangkat pagi2,, ya itung-itung olahraga pagi saja..


          Ketika aku termenung sendiri, angin yang bertiup kencang terasa berhenti, kehidupan dunia terasa mati dan aku terasa hidup sendiri di dunia ini.
Kedewasaan ini semakin membawaku kepada apa yang harus aku miliki dan aku inginkan, harapan yang aku ingin kn satu-satunya adalah aku ingin bertemu dengan orang tuaku dan ku peluk erat tubuh ibuku yang selama ini menghilang di kehidupanku, sekarang aku sadar bahwa belaian kasih kedua orang tua itu sangat penting ketika aku merasa terpuruk menjalani kehidupan dunia yang sangat keras ini, tapi itu hanya khayalan semata dalam kehidupanku aku jarang bertemu dengan orangtuaku, dengan adiku, sejak kecil sampai sekarang dewasa aku slalu hidup dengan bibiku, aku merasa tidak mempunyai  orang tuaku, kadang aku suka iri melihat orang lain bisa bahagia dengan keluarganya bisa tertawa bersama keluarga, bisa jalan bareng dengan keluarga, tapi berbeda dengan aku, aku belum pernah merasakan kebahagian dalam keluargaku slalu saja ada pertengkaran antara ibu dan ayah tiriku , pernah suatu hari ketika aku pulang ke rumah menemuia ibuku sebelumnya aku berharap dengan aku pulang menemui ibu ku rasa rinduku pada ibu bisa terobati ,tapi kenyataannya lain ketika aku pulang aku hanya di sambut dengan pertengkran kedua orng tuaku, di situ aku langsung berteriak kepada kedua orang tuaku , “ mah apakah bisa sehari saja keluarga kita damai tentram bahagia, aku pusing melihat kalian bertengkar tiap hari, lebih baik aku hidup di jalanan saja,,”. Aku langsung berlari keluar rumah dan pergi meninggalkan keluargaku sambil perasaan hati sedih , .
“ ya allah apakah ini adalah takdirmu untuk keluargaku yang tak pernah bisa menyatu”. L


          Kini aku hanya memiliki bibi yang slalu merawatku dan membiayaiku sampai aku kuliah sekarang ini, tapi aku slalu membuat bibiku kecewa karena klakuanku dulu yang kelam , pernah aku merasa depresi krna sesuatu yang menyakiti hatiku ,aku tidak mkan dan mnum selama 3 hari dan diam di kmer saja tidak keluar2, . di situ aku mulai putus asa dan aku nekad buat bunuh diri saja ,aku ambil silet dan aku goreskan ke tangan kiriku sampai berdarah, tapi hati nuraniku berkata , “ kamu melakukan itu semua tidak akan dapat menyelesaikan masalahmu, kamu akan membuat kecewa bibimu,ibumu,dan orang2 yang syang pdamu, lebih baik kamu temui bibimu dan minta maaf padanya”. Dari situ aku mulai sadar bahwa suatu masalah itu harus diselesaikan dengan cara yang benar, kemudian aku kluar dengan penuh darah di tangan kiriku dan aku menemui bibiku ku peluk tubuh bibiku dan ku menangis sejadi-jadinya meminta maaf kepadanya, “maafkan aku bi, aku tlah mengecewakanmu aku tlah membuatmu khawatir karna sikapku yang rusak ini”. Bibiku hanya bisa menangis memeluku dan menasehatiku dengan penuh kasih syang, Dia kemudian membersihkan luka yang ada ditanganku dengan air hangat.

         
          Suatu hari aku tidak hanya merindukan ibuku, tapi aku juga rindu dengan adiku fajar ,aku dan dia tidak pernah ketemu dari kecil, aku mencoba mencari informasi keberadaaanya dengan menanyakan kepada ibuku tapi ibuku juga tidak tahu, lalu aku coba Tanya kepada uwa(kakak ayah aku yang udah meninggal) aku minta no hp adiku dan alahamdulilah di kasih.
Setelah aku Tanya-tanya alamat rumahnya dan aku nekad berangkat sendiri ke Jakarta waktu itu aku masih kelas 2 SMA aku tak berpikir apa yang akan terjadi disana yang penting aku bisa bertemu dengan adiku yang lama tidak bertemu. Setelah 7 jam perjalanan akhirnya aku sampai di stasiun rambutan Jakarta dan aku mulai mencari alamat uwa aku aku Tanya sana sini dan akhirnya aku sampai di rumah uwa aku, ketika aku mengetuk pintu rumah seseorng membuka pintu dan ternyata itu adalah fajar adiku ,perasaan aku menjadi tidak karuan antara bahagia dan sedih melihat adiku yang berbeda karena 11 tahun tidak bertemu, bayangkan saja 11 tahun tidak bertemu. Aku langsung memeluk adiku dengan perasaan gembira setelah itu aku menemui uwaku yang sekarang sudah mulai tua.
Kemudian aku berkumpul dengan keluarga uwaku dan menceritakan tentang masa kecil aku dan adiku, aku menikmati suasana itu , dan aku bertanya kepada adiku, “jar apa kamu suka rindu sama ibu?”. Dia menjawab, “ya pastinyala a, aku juga ingin bertemu sama ibu”. Kemudian aku bertanya lagi, “ jar apakah kamu masih ingat wajah ibu kita?”. Kemudian dia menjawab dengan menundukan kepala, “aku sudah tidak ingat lagi a wajah ibu ,soalnya aku kan jarang bertemu dengan ibu a”. ya aku memakluminya aku hanya bisa mengelus punggung adiku dan sebagai kakak yang baik aku member nasehat padanya, “iya jar kita akui ibu kita jarang menemui kamu dan aku tapi aku mohon kamu jangan smpai melupakan ibu kita dia juga orang yang melahirkan kita meskipun kita dibesarkn oleh orang yg berbeda, dan sekarng kita buktikan bahwa kita hidup tnpa ada ibu kita bisa berhasil kita bhagiakan ibu kita dengan keberhasilan kita nanti.”  Aku hanya bisa memberikan nasihat itu kepada adiku.
Setelah 3 hari aku di Jakarta aku di telepon oleh bibi aku di suruh pulang kekuningan dan akhirnya aku berpamitan ke keluarga uwa dan aku kembali ke kuningan.



          Kehidupan memang adalah sebuah perjuangan dan pilihan , kita harus memiliki kesabaran, ketabahan, dan keyakinan dalam menjalani hidup di dunia ini.
Lagi-lagi bayangan itu datng lagi menghantuiku , ya aku teringat lagi dengan ibuku, hatiku berbisik apakah aku harus menghubunginya lagi, tanpa basa basi aku langsung sms ibu aku, aku bertanya sama yang telah aku tuliskan sebelumnya “mah kapan keluarga kita bisa berkumpul kembali lagi?”.  Aku menunggu balasn dari ibuku berharap jawabanya menyenangkan tapi belum di bales lagi. Sehari sudah aku menunggu dan ternyata di bls juga , jawab dari ibu aku yaitu, “sabar saja dulu a”. dari situ aku mulai marah dan aku aku bls smsnya, “mah sampai kpan aa harus sabar saja ,dari kecil aa belum pernah merasakan kebahagiaan keluarga, aa suka iri mah melihat orng lain bisa bercnda dengan ibu dan ayahnya tapi aa tidak pernah merasakan itu mah,mamah slalu sibuk dengan pekerjaan begitu juga ayah tiri itu,mmah slalu tidak ada waktu untuk anak sendiri”. Ibu aku menjawab, “a, mamah juga sama ingin bahagia seperti kelurga yang lain, mamah sibuk dengan pekerjaan bukan karena hanya untuk kepentingan mamah sendiri tapi itu semua untuk masa depan aa dan de fajar, andaikan ayahmu sekarang masih hidup mungkin keluarga kita tidak akan begini a, sekarang aa banyak berdoa kepada allah supaya hidup kluarga kita bahgia dan sukses dunia akhirat, aa sekarang sbar saja dulu”. Membaca balasan itu dari ibu aku, aku hanya diam dan merenungi semuanya dengan air mata mengalir di pipiku. Aku hanya bisa membalas, “iya mah”.


          Setelah kejadian itu aku mulai sadar dan berpikiran positif pada ibu aku, bahwa ibu aku sibuk dengan pekerjaanya karena dia ingin melihat aku bahagia suatu saat nanti dan dia ingin aku menjadi orang sukses, kemudian aku berniat untuk merubah hidup aku yang kelam itu menjadi lebih baik lagi. Aku menjadi sering beribadah dan sering berdoa kepada allah setiap selesai shalat ,

“ya allah ya rabbi tiada tempat untuk memohon ampunan selain kepadamu dan tiada tempat untuk meminta perlindungan hanyalah kepadamu, ya allah hamba hanyalah manusia biasa yang slalu membuat dosa kepdamu dan kepada kedua orng tuaku, maka dari itu ampunilah dosa-dosaku dosa yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja,dosa yang besar maupun yang kecil ya allah, ya allah berikanlah kebahagiaan kepada keluarga hamba ,sodara2 hamba, sahabat2 hamba, dan kepada orang2 yang telah membantu hamba smpai sekarang ini ya allah,jadikanlah hamba anak yang soleh, pertemukanlah keluarga hamba ketika sudah mencapai kesuksesan dunia akhirat,lindungilah setiap langkah hamba,ibu hamba,dan adik hamba ya allah, dan berikanlah tempat syurgamu kpada ayah saya yang sudah meninggal ya allah, kabulkanlah doa hamba ini ya allah, amiinn.”

Doa itu yang slalu aku panjatkan setiap aku slsai beribadah kepada allah, aku berharap allah mendengar doaku.
Dan akhirnya aku bisa menerima dengan sabar tanpa kehadiran ibu di setiap perjalanan hidupku,setiap waktu, dan setiap nafasku.
Ibuku hanya titip pesan kepadaku,

“Kamu harus bisa menjadi orang yang soleh dan sukses, mamah hanya titip jangn pernah tinggalkan kewajiban kamu yaitu shalat 5 waktu, shalat sunah tahajud, dan shalat sunah duha, insyaallah allah akan memberikanmu kesuksesan , dan jangan lupa ketika kamu mendapatkan suatu masalah hidup kamu harus bersabar dan meminta pertolongan kepada allah”.

Aku akan buktikan kepada orang tuaku dan orang2 yang telah membantuku sehingga aku bisa kuliah sampai sekarang ini bahwa aku akan menjadi orang yang sukses dan aku akan membahagiakan mereka.       AMIN YA ALLAH.


Sedikit kenangan waktu aku sama ibuku :
1.     Aku masih ingat ketika kecil aku punya penyakit kulit yang sembuhnya itu lama sekali, ibu aku membwa aku ke dokter ini dokter itu hingga berapa kali ibu aku pulang pergi ke dokter di bawah terik matahari yang sangat panas sekali belum lagi aku suka menangis menahan sakitnya penyakit kulit ini ,ibu aku menggendongku sambil berjalan mecari obat buat aku. Dan akhirnya mendapatkan juga obat yang cocok untukku.
2.    Ibu ku pernah cerita “ aa wktu kmu masih kecil aa itu gendut putih sehat, tapi ko sekarang malah jadi kurus item gini pasti jarang makan ya”. Aku hanya tertawa dan ku jawab, “mah namanya juga laki-laki, gpp lah item kurus yang penting aku punya mamah yang cantik dan pinter”. (ibu aku langsung ke GR an).
3.    Ketika ibuku mengajariku B. Inggris, aku sngat senang sekali, krna alhamdulilah ada manfaatnya hingga sekarang aku bisa kuliah masuk jurusan Sastra inggris. (THANKS MAM). J
4.    Ketika aku menemani ibuku belanja pakaian ke pasar,, waduhh aku ga nyangka ternyata ibu aku jiwanya masih jiwa anak muda , beli kerudung aja modelnya model yg ribet gtu ga tnggung2 lagi blinya banyak, aku tnya sma ibu aku ,” mah knpa bli krudungnya banyak sekali?”. Ibu aku menjwab , “mamah juga kn ingin terlihat seprti ank muda lagi”. Hahaha di dalam hati aku tertwa (gubbbbrrraaakk). :D
5.    Waktu jalan ke pasar lagi breng ibuku, tiba2 ada tmen SMA ku cwe lagi tmenya , tmnku salam ke ibuku, kemudiaan dia berbisik ke aku, sep ini pacar kamu, aku menjawab, gila lo ini ibu aku,, tmen aku kaget, ibu kmu ko msh cntik s,, kemudian aku mnjwab , ya iyalah anaknya juga cakep,, hahahah.. oooeee. :D  
Ketika acara perpisahan SMA ibu ku hadir alhamdulilah, dan ketika aku lagi manggung d acara perpisahan ibu aku poto2 aku dan ada yg bertnya di belakang ibuku ,itu vokalis nya siapa s, ibuku mnjawab, itu anak aku namanya asep hilmil irfan,. Yng brtnya dibelakng ibuku mnjwab ,oohh bgus juga nyanyinya cakep lagi,,ibuku mnjawab, iyalah liat aja ibunya,,(hahaha, ibuku keren bangetkan PD gt) … setelah selsai manggung aku turun dan ibuku memanggilku untuk poto bareng dulu,, ibuku nyuruh orng yang bawa camera bagus,tiba2 ada orng yg bawa camera bagus, pas di Tanya mas..mas .mas tukang photographer bukan tlong potoin aku sama anaku dong ,mas nya jawab, maaf bu aku bukan photographer , waduhh di situ ibu aku malu bnget,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar